Gambar Sampul Biologi · a_Bab 1 Sel
Biologi · a_Bab 1 Sel
Eva Latifah Hanum dkk

23/08/2021 13:04:27

SMA 11 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Hukum Dasar Kimia

1

BIOLOGI 2

Eva Latifah Hanum • Widi Purwianingsih

Tintin Atikah • Ida Herlina

Riana Yani • Dian Peniasiani

SMA SMA

SMA SMA

SMA

dan MA Kelas XI

dan MA Kelas XI

dan MA Kelas XI

dan MA Kelas XI

dan MA Kelas XI

ii

Kimia Kelas X SMA dan MA

Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional

dilindungi Undang-undang

Hak Cipta Buku ini dibeli oleh Departemen Pendidikan Nasional

dari Penerbit PT. Remaja Rosdakarya

Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan

Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2009

Diperbanyak oleh ....

B I O L O G I 2

SMA dan MA Kelas XI

Penulis

:

Eva Latifah Hanum

Widi Purwianingsih

Tintin Atikah

Ida Herlina

Riana Yani

Dian Peniasiani

Penelaah

:

Djamhur Winatasasmita

Editor

:

Pipih Latifah

Desain Sampul

:

Guyun Slamet

Ilustrator

:

Rochman Suryana

Perwajahan

:

Pepen S.

Ukuran Buku

:

17,5 x 25 cm

574.07

BIO

Biologi 2 : Kelas XI SMA dan MA / Eva Latifah Hanum... [et al] ;

. — Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.

vii, 304 hlm, : ilus. ; 25 cm

Bibliografi : hlm. 293

Indeks

ISBN 978-979-068-831-5 (nomor jilid lengkap)

ISBN 978-979-068-839-1

1. Biologi-Studi dan Pengajaran I. Eva Latifah Hanum

Hukum Dasar Kimia

iii

K A T A S A M B U T A N

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat

dan karunia-Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Departemen Pendidikan

Nasional, pada tahun 200

9

, telah membeli hak cipta buku teks pelajaran

ini dari penulis/penerbit untuk disebarluaskan kepada masyarakat

melalui situs internet (

website

) Jaringan Pendidikan Nasional.

Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional

Pendidikan dan telah ditetapkan sebagai buku teks pelajaran yang

memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses

pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor

22 Tahun 2007.

Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya

kepada para penulis/penerbit yang telah berkenan mengalihkan hak

cipta karyanya kepada Departemen Pendidikan Nasional untuk

digunakan secara luas oleh para siswa dan guru di seluruh Indonesia.

Buku-buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya

kepada Departemen Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh (

down

load

)

,

digandakan, dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh

masyarakat. Namun, untuk penggandaan yang bersifat komersial harga

penjualannya harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh

Pemerintah. Diharapkan bahwa buku teks pelajaran ini akan lebih

mudah diakses sehingga siswa dan guru di seluruh Indonesia maupun

sekolah Indonesia yang berada di luar negeri dapat memanfaatkan

sumber belajar ini.

Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini.

Kepada para siswa kami ucapkan selamat belajar dan manfaatkanlah

buku ini sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa buku ini masih perlu

ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat kami

harapkan.

Jakarta, Juni 2009

Kepala Pusat Perbukuan

iv

Kimia Kelas X SMA dan MA

KATA PENGANTAR

Ilmu pengetahuan, baik ilmu pengetahuan alam maupun ilmu pengetahuan

sosial serta teknologi, akhir-akhir ini berkembang sangat pesat dan masih

terus akan berkembang. Hal ini menuntut Biologi sebagai ilmu dasar dan

ilmu murni serta sebagai salah satu bidang IPA untuk dapat berperan dan

mengikuti perkembangan tersebut.

Salah satu tujuan pembelajaran Biologi di SMA adalah mengembangkan

kemampuan berpikir analitis untuk memecahkan konsep-konsep Biologi

dikaitkan dengan contoh-contoh yang ada di lingkungan sekitar yang

berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Untuk mengembangkan

keterampilan proses dalam memperoleh konsep-konsep Biologi dan

menumbuhkan nilai dan sikap ilmiah, kami sajikan beberapa kegiatan,

eksperimen maupun noneksperimen. Selain itu, buku ini dikembangkan

dengan pendekatan deduktif dan pada bagian-bagian yang dianggap perlu,

penulis lakukan pendekatan induktif. Pada bagian awal setiap bab terdapat

peta konsep untuk memudahkan para siswa mengetahui materi yang akan

dibahas pada bab tersebut, dilengkapi pula dengan rangkuman dan kata kunci

yang memuat kata-kata yang perlu dipahami. Selain itu, pada setiap akhir

bab, akhir semester, dan akhir tahun dilengkapi evaluasi yang sesuai dengan

tiga ranah evaluasi, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Harapan penulis semoga buku ini akan sangat bermanfaat, baik untuk

guru maupun untuk para siswa. Akhir kata, kami ucapkan terima kasih

kepada semua pihak yang telah mendorong dan membantu terwujudnya

buku ini. Saran dan koreksi untuk peningkatan mutu buku ini sangat kami

harapkan.

Bandung, Juni 2007

Penulis

Hukum Dasar Kimia

v

DAFTAR ISI

KATA SAMBUTAN

KATA SAMBUTAN

KATA SAMBUTAN

KATA SAMBUTAN

KATA SAMBUTAN

iii

KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR

iv

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

v

BAB I

SelSel

SelSel

Sel

1

A. Struktur dan Fungsi Sel

3

B. Sel Hewan dan Sel Tumbuhan

19

Rangkuman

25

Evaluasi Akhir Bab

27

BAB II

JaringanJaringan

JaringanJaringan

Jaringan

31

A. Jaringan Tumbuhan

33

B. Jaringan Hewan

48

Rangkuman

63

Evaluasi Akhir Bab

64

BAB III

Sistem Gerak

Sistem Gerak

Sistem Gerak

Sistem Gerak

Sistem Gerak

69

Rangka

71

Rangkuman

89

Evaluasi Akhir Bab

90

BAB IV

Sistem Peredaran Darah Manusia

Sistem Peredaran Darah Manusia

Sistem Peredaran Darah Manusia

Sistem Peredaran Darah Manusia

Sistem Peredaran Darah Manusia

95

A. Darah

97

B. Struktur Alat Peredaran Darah

105

vi

Kimia Kelas X SMA dan MA

C. Proses Peredaran Darah

108

D. Sistem Limfatis

111

E. Kelainan pada Sistem Peredaran Darah

112

F. Teknologi yang Berkaitan dengan Sistem Peredaran

Darah

116

Rangkuman

116

Evaluasi Akhir Bab

117

Evaluasi Akhir Semester

121

BAB V

Sistem Pencernaan

Sistem Pencernaan

Sistem Pencernaan

Sistem Pencernaan

Sistem Pencernaan

131

A. Makanan

133

B. Struktur dan Fungsi Organ Sistem Pencernaan pada

Manusia

142

C. Pencernaan pada Hewan Ruminansia

154

D. Kelainan pada Sistem Pencernaan

155

Rangkuman

156

Evaluasi Akhir Bab

157

BAB VI

Sistem Pernapasan

Sistem Pernapasan

Sistem Pernapasan

Sistem Pernapasan

Sistem Pernapasan

161

A. Pengertian Pernapasan

163

B. Pernapasan pada Manusia

164

C. Respirasi pada Hewan

172

Rangkuman

181

Evaluasi Akhir Bab

182

BAB VII

Sistem Ekskresi

Sistem Ekskresi

Sistem Ekskresi

Sistem Ekskresi

Sistem Ekskresi

185

A. Sistem Ekskresi pada Manusia

187

B. Sistem Ekskresi pada Invertebrata

198

Rangkuman

200

Evaluasi Akhir Bab

201

Hukum Dasar Kimia

vii

BAB VIII

Sistem Regulasi Manusia

Sistem Regulasi Manusia

Sistem Regulasi Manusia

Sistem Regulasi Manusia

Sistem Regulasi Manusia

205

A. Sistem Saraf

207

B. Struktur, Fungsi, dan Proses Sistem Endokrin

220

C. Koordinasi antara Sistem Saraf dan Sistem Endokrin

227

D. Sistem Indra

229

E. Kelainan pada Sistem Regulasi

237

Rangkuman

238

Evaluasi Akhir Bab

239

BAB IX

Sistem Reproduksi Manusia

Sistem Reproduksi Manusia

Sistem Reproduksi Manusia

Sistem Reproduksi Manusia

Sistem Reproduksi Manusia

243

A. Struktur, Fungsi, dan Proses Reproduksi Manusia

245

B. Kelainan pada Sistem Reproduksi

257

Rangkuman

258

Evaluasi Akhir Bab

259

BAB X

Sistem Pertahanan Tubuh

Sistem Pertahanan Tubuh

Sistem Pertahanan Tubuh

Sistem Pertahanan Tubuh

Sistem Pertahanan Tubuh

263

A. Mekanisme Pertahanan Tubuh

265

B. Macam-Macam Imunitas (Pertahanan Tubuh)

269

C. Imunitas Khusus

270

D. Imunodefisiensi

271

Rangkuman

273

Evaluasi Akhir Bab

274

Evaluasi Akhir Tahun

277

Glosarium

287

Daftar Pustaka

293

Indeks

295

Sel

1

Sel

Bab I

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari bab ini, siswa dapat:

1.

menjelaskan komponen kimia sel;

2.

menggunakan mikroskop untuk pengamatan struktur sel;

3.

menggambarkan dan membandingkan struktur sel hewan dan sel tumbuhan;

4.

menunjukkan bagian-bagian sel;

5.

menjelaskan struktur bagian-bagian sel dan fungsinya;

6.

menjelaskan organel-organel pada sel tumbuhan dan hewan beserta fungsinya

masing-masing;

7.

menjelaskan ciri-ciri transpor secara difusi dan osmosis;

8.

menjelaskan penerapan konsep transpor yang terjadi pada sel dalam pengawetan

bahan makanan;

9.

membedakan transpor aktif dan pasif;

10. menjelaskan proses serta contoh endositosis dan eksositosis.

Sel

1

Sumber

:

Biology,

Barret

2

Biologi Kelas XI SMA dan MA

PETA KONSEP

terdiri dari

terdiri dari

berisi

dibentuk oleh tiga komponen dasar

berfungsi untuk

berisi

dibedakan atas

Membran Sel

Lipo Protein

Proteksi

Transportasi

Reseptor

Sel

Sitoplasma

Zat Organik

Karbohidrat

Protein

Lemak

Zat Anorganik

Pasif

Difusi

Osmosis

Endositosis

Eksositosis

Inti Sel

Kromosom

mengandung

Gen

Histon

DNA

Aktif

Air

Garam Mineral

Asam

Basa dll.

Organel

Lisosom

Mitokondria

Ribosom

Badan Golgi

dll.

Sel

3

H

ampir seluruh organisme hidup tubuhnya tersusun atas sel karena sel

merupakan unit dasar terkecil dari struktur dan fungsi dalam kehidupan

organisme atau makhluk hidup. Sel-sel yang memiliki bentuk dan fungsi sama

akan membentuk jaringan. Sel-sel yang menyusun tubuh makhluk hidup

memiliki beberapa perbedaan.

Di kelas X kamu sudah belajar tentang sel. Untuk mengingat kembali

berbagai macam sel tersebut, cobalah kenali dan pelajari gambar sel-sel di

bawah ini dan nyatakan sel apa satu persatu sesuai dengan nomornya.

Di kelas XI kamu akan mempelajari lebih dalam tentang sel, tidak hanya

mengamati sel dari luar, tetapi kita akan mempelajari sel sebagai satu satuan

struktur dan fungsi makhluk hidup. Dengan demikian, kamu akan memahami

tentang struktur sel, fungsi tiap-tiap bagiannya serta proses biokimia, digesti,

absorpsi, transpor, biosintesis, sekresi, respirasi, ekskresi, respons, dan

reproduksi.

A. Struktur dan Fungsi Sel

Kamu tentu masih ingat bahwa ada beberapa jenis hewan dan tumbuhan,

tubuhnya hanya terdiri atas satu sel. Masing–masing sel dapat hidup sendiri

dan merupakan satu individu yang utuh. Organisme yang tubuhnya terdiri

atas banyak sel, berkelompok membentuk

massa

dengan berbagai spesialisasi

lapisan–lapisan sel yang berbeda. Hal ini menunjukkan sel sebagai

unit

struktural

makhluk hidup.

Gambar 1.1

Macam-macam sel

Sumber:

Biology –

Prentice Hall

1

2

7

3

4

6

5

4

Biologi Kelas XI SMA dan MA

(b)

(a)

Gambar 1.2

(a) Mikroskop yang digunakan oleh Robert Hooke;

(b) Lukisan Hooke tentang “Cella” irisan membujur (kiri) dan irisan melintang (kanan)

Sumber:

Biology

, Barret

Dua abad kemudian, yaitu pada permulaan abad XIX, Johannes Parkinye

memperkenalkan istilah “protoplasma” untuk cairan yang terdapat dalam

sel hidup. Pada tahun yang sama, Matthias Schleiden seorang ahli botani

dan Theodor Schwann ahli Zoologi merumuskan suatu generalisasi yang

kemudian berkembang menjadi “teori sel”, bahwa sel adalah unit struktural

dan fungsional dari semua organisme, unit dasar yang mempunyai semua

ciri khas makhluk hidup.

Secara biologi, manusia, hewan, dan tumbuhan melakukan segala apa

yang dilakukan sel. Kegiatan satu individu organisme (bersel satu dan bersel

banyak) merupakan kegiatan tiap-tiap sel yang membentuk organisme

tersebut. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sel adalah

unit fungsional.

Beberapa organisme sederhana, meliputi bakteri dan protozoa tersusun

atas sebuah sel atau disebut juga organisme uniseluler. Tubuh organisme

multiseluler tersusun atas sejumlah sel yang bekerja bersama-sama dan secara

keseluruhan terorganisasi dengan baik.

1. Sejarah Sel

Penemuan mikroskop oleh A.Leeuwenhoek telah banyak membantu para

ahli dalam kegiatan penelitiannya. Robert Hooke seorang ilmuwan Inggris

pada pertengahan abad XVIII, dengan memanfaatkan mikroskop, berhasil

menjadi orang pertama yang melihat adanya ruang-ruang kecil yang dibatasi

dinding-dinding pada irisan jaringan tumbuhan. Ruang-ruang kecil ini

dinamakan Cella (sel). Dengan penemuan sel oleh Robert Hooke, para ahli

mulai tertarik, apalagi setelah diketahui bahwa bagian yang penting dari sel

tidak hanya dinding selulosa yang dilihat Robert Hooke, tetapi meliputi isi

sel tersebut.

Sel

5

Suatu penegasan lagi dikemukakan oleh Rudolf Virchow yang

mengatakan

Omnis Cellula-Cellula

yang artinya bahwa semua sel berasal dari

sel pula. Dengan demikian, sel merupakan unit pertumbuhan pada makhluk

hidup sehingga, menurut August Weismann, nenek moyang makhluk hidup

dapat ditelusuri.

2. Bentuk dan Ukuran Sel

Dari pengamatan Gambar 1.1 kamu dapat mengetahui bahwa bentuk

dan ukuran sel bervariasi. Bentuk sel biasanya sesuai dengan fungsinya.

Tubuh manusia terdiri atas paling sedikit 10

12

sel dan sel-sel tersebut berbeda,

baik bentuk maupun ukurannya. Ukuran sel berkisar antara 5 – 15 mikron

(1mikron = 0,001

μ

m). Sel yang memiliki ukuran terkecil adalah bakteri,

sedangkan sel yang terbesar adalah telur burung unta, memiliki diameter

30 – 80

μ

m. Meskipun demikian, sel-sel tersebut memiliki tiga struktur dasar

yang sama, yaitu sebagai berikut.

a.

Membran plasma, yang membatasi bagian dalam sel dengan lingkungan

luar. Berfungsi, antara lain membantu mengatur transpor materi antara

sel dan lingkungannya. Membran plasma merupakan lapisan rangkap

lipoprotein (lemak dan protein).

b.

Inti atau bahan inti berisi informasi genetik berupa DNA yang berperan

dalam mengatur kegiatan sel dan dapat melakukan replikasi dalam

reproduksi sel. Inti dilapisi membran inti yang susunannya sama dengan

susunan membran plasma. Inti sel umumnya terletak di tengah sel.

c.

Sitoplasma, di dalamnya aktif terjadi reaksi-reaksi kimia pada proses

metabolisme. Sitoplasma mengandung enzim-enzim, protein, lemak, serta

struktur-struktur khusus yang mempunyai fungsi tertentu yang disebut

organel.

Mengapa sel pada umumnya berukuran kecil? Mengapa sel tidak dapat

ditemukan sebelum Robert Hooke? Sel pada umumnya berukuran sangat

kecil (mikroskopis), maka kita tidak dapat melihat sel dengan mata telanjang.

Sel baru ditemukan setelah mikroskop diciptakan karena mikroskop

selain memiliki kemampuan membedakan (

resolving power

) juga dapat

membesarkan bayangan benda. Rata-rata sel dalam tubuh kita berukuran

10 – 100

μ

m, 1

μ

m = 10

–9

m. Umumnya mikroskop cahaya mampu menolong

mata kita untuk melihat benda sebesar 0,0001

μ

m dengan menggunakan

fase kontras atau minyak imersi.

6

Biologi Kelas XI SMA dan MA

I N F O B I O L O G I

Mengukur Objek di Bawah Mikroskop

Jika kamu ingin menentukan ukuran objek pengamatan, terlebih

dahulu sediakan alat dan bahannya kemudian lakukan berdasarkkan

cara kerja di bawah ini.

Alat dan Bahan

1.

Mikroskop

2.

Penggaris plastik transparan

3.

Sediaan/preparat awetan

Cara Kerja

1.

Letakkan skala milimeter dari penggaris plastik yang transparan

di bawah mikroskop, di luar bidang pandang tepat di sisi kaca objek.

2.

Gunakan objektif berkekuatan rendah untuk menetapkan lokasi

garis milimeter dari penggaris, tentukan fokus dengan tepat agar

objek terlihat jelas.

3.

Letakkan preparat awetan, misalnya stentor di bawah mikroskop

dengan kekuatan rendah.

4.

Sambil mengamati objek, geser-geser penggaris agar diameter

objek dapat diketahui.

5.

Hitung panjang stentor dengan melihat bidang pandang dari

ujung ke ujung, berdasarkan jumlah garis milimeter, seperti

terlihat dalam gambar.

Contoh perhitungan:

Diketahui :

a.

Okuler dengan kekuatan 10 x Pembesaran

b.

Objektif dengan kekuatan 10 x 10 x 10 = 100 x

c.

Diameter preparat (di bawah mikroskop) = 4 mm = 4000

μ

dengan pembesaran 100 x

d.

Diameter preparat sebenarnya = 40

μ

m.

}

preparat

kaca objek

daerah

pandang

penggaris

Sel

7

Buatlah model sel, berikut nama-nama bagiannya. Lakukan berkelompok.

Saran: Buatlah dari bahan styrofoam.

badan golgi

nukleolus

mikrofilamen

kromosom

nukleus

pori-pori nukleus

tilakoid

kloroplas

retikulum

endoplasma halus

lisosom

silium

mikrotubulus

mitokondria

Gambar 1.3

Diagram struktur sel dengan berbagai organel

Sumber:

Biology,

Barrett

3. Bagian-Bagian Sel, Struktur, dan Fungsinya

Jika mengamati sebuah sel dengan mikroskop cahaya yang terdapat di

lingkungan sekolah, kamu dapat melihat inti sel dan sitoplasma, tetapi tidak

dapat mengamati isi sel secara lengkap dan jelas. Para peneliti menggunakan

mikroskop elektron yang dapat memperbesar objek pengamatan hingga

1.000.000 x sehingga berbagai organel dalam sitoplasma dapat dilihat, seperti

retikulum endoplasma, ribosom, lisosom, mitokondria, dan badan golgi.

Untuk memudahkan pemahaman struktur dan fungsi bagian-bagian sel,

pelajari diagram sel berikut.

a. Membran Plasma

Pada sel hewan, membran plasma merupakan lapisan paling luar yang

membatasi sitoplasma dengan lingkungan sekitarnya, sedangkan pada sel

tumbuhan terletak di antara dinding sel dan isi sel sitoplasma. Dengan teknik

penyelidikan yang modern, dapat diketahui bahwa membran plasma (lipo-

protein) terdiri atas dua lapis lipida dan protein yang letaknya tersebar tak

beraturan. Lipida pada membran plasma terutama berupa fosfolipida (lipida

Tugas1.1

8

Biologi Kelas XI SMA dan MA

yang bersenyawa dengan fosfat), glikolipida (lipida yang bersenyawa dengan

karbohidrat) dan sterol misalnya kolesterol. Setiap molekul lipida terdiri atas

bagian kepala berupa fosfat yang bersifat hidrofilik (mampu mengikat

molekul air), dan bagian ekor berupa lemak yang bersifat hidrofobik (menolak

molekul air).

Molekul protein, baik yang terletak pada permukaan luar maupun

permukaan dalam disebut

protein perifer

dan bersifat hidrofilik, molekul pro-

tein yang menembus dari permukaan luar sampai ke permukaan dalam

disebut protein integral. Bagian protein integral yang terbenam di dalam

lapisan lipida bersifat hidrofobik. Agar lebih jelas pelajari Gambar 1.4.

Gambar 1.5

Struktur membran plasma

Sumber:

Biological Science

Ahli biologi sel menggambarkan bahwa protein pada membran meru-

pakan benda padat yang berada pada cairan lemak, seperti botol kosong yang

mengapung di atas danau, keduanya selalu bergerak dinamis, yang kemudian

dinamakan

Fluid Mosaic Model

. Adanya senyawa karbohidrat yang terikat

pada molekul protein akan menambah sifat hidrofilik pada kedua sisi

permukaan membran, hal ini menyebabkan membran plasma bersifat selektif.

Ada molekul-molekul yang dapat melewati membran dari luar ke dalam sel,

atau hanya dapat melewati membran dari dalam ke luar ataupun sebaliknya.

Membran sel, selain berfungsi sebagai batas antarsel, juga memiliki

beberapa fungsi lain, sebagai berikut.

Daerah hidrofilik

Glikolipid

Glikoprotein

Permukaan luar

Bagian dalam

Saluran hidrofilik

Glikoprotein

Daerah hidrofobik

Bagian lemak terdiri

atas hidrofobik (bagian

kepala) dan hidrofilik

(bagian leher)

Membran dua lapis

Bagian protein membran

Glikoporin

Sel

9

1)

Sebagai pelindung, yaitu melindungi agar isi sel tidak keluar.

2)

Mengatur lalu lintas berbagai macam zat karena membran sel bersifat

selektif permiabel, dengan cara ini membran sel mempertahankan bentuk,

ukuran, dan reaksi-reaksi kimia.

3)

Sebagai reseptor (penerima rangsang) dari luar, seperti hormon, bahan

kimia, rangsangan mekanik, dan rangsangan listrik.

b. Transpor Zat melalui Membran Sel

Berbagai organel yang terdapat di dalam sitoplasma memiliki membran

yang strukturnya sama dengan membran plasma. Walaupun tebal membran

plasma hanya

±

0,1

μ

m, membran plasma merupakan penghalang bagi

gerakan molekul dan ion zat-zat. Keleluasaan gerak ion dan molekul sangat

penting untuk menjaga kestabilan pH yang sesuai, mengendalikan

konsentrasi ion di dalam sel untuk kegiatan enzim, memperoleh pasokan zat

makanan bahan energi dan bahan mentah lainnya, serta membuang sisa-sisa

metabolisme yang dapat bersifat racun. Hal tersebut di atas dilakukan dengan

cara difusi, osmosis, transpor aktif, dan endositosis atau eksositosis.

c. Difusi melalui Membran

Difusi adalah penyebaran molekul-molekul zat padat, cair, ataupun gas

dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah sehingga konsentrasi menjadi

sama di mana-mana. Sebagai contoh, masukkan 1 sendok garam dapur ke

dalam segelas air. Tanpa diaduk, molekul garam akan menyebar ke seluruh air

di dalam gelas dan air akan terasa asin jika kita cicipi (difusi zat padat pada

medium cair). Molekul-molekul kecil, seperti H

2

O, CO

2

, dan O

2

dapat dengan

mudah dan cepat melalui membran. Molekul lain yang dapat berdifusi ialah

molekul yang dapat larut dalam lemak. Molekul-molekul ini dapat berdifusi

menembus membran fospolipida, contohnya asam lemak dan gliserol.

d. Difusi dengan Fasilitas

Adakalanya suatu partikel zat tidak

dapat berdifusi karena terhalang oleh

membran yang sulit ditembus. Namun,

jika pada membran itu terdapat faktor

pembantu, yaitu protein pengangkut,

maka tingginya konsentrasi materi

menyebabkan terbukanya saluran pada

protein integral, partikel zat tersebut

dapat berdifusi tanpa melibatkan energi.

Transpor zat seperti tersebut di atas

merupakan proses difusi dengan fasilitas.

Gambar 1.6

Difusi dengan fasilitas

protein

intergral

s

s

molekul

zat

(materi)

s

s

s

s

s

s

Sumber:

The Study of Biology,

Baker

10

Biologi Kelas XI SMA dan MA

e. Osmosis

Osmosis adalah difusi molekul air melalui membran, dari larutan

berkonsentrasi rendah (hipotonis) ke larutan yang berkonsentrasi tinggi

(hipertonis) sampai akhirnya larutan menjadi sama konsentrasinya (isotonis).

Larutan yang memiliki konsentrasi rendah berarti mengandung molekul air

lebih banyak daripada larutan yang memiliki konsentrasi tinggi.

Air masuk ke dalam sel jika konsentrasi larutan dalam sel lebih tinggi

daripada larutan di luar sel. Jika terlalu banyak air masuk ke dalam sel, sel

akan menggembung, bahkan mungkin akan pecah. Sebaliknya, jika kon-

sentrasi larutan di luar sel lebih tinggi daripada konsentrasi larutan di dalam

sel, air sel akan keluar. Jika air sel banyak keluar, sel akan mengerut

bahkan

mengalami plasmolisis (terlepasnya membran plasma dari dinding sel)

ditemukan pada tumbuhan. Untuk lebih memahami, lakukan kegiatan berikut.

KEGIATAN 1.1

Difusi dan Osmosis

Tujuan: Mengamati proses difusi dan osmosis pada umbi kentang

Alat dan Bahan

1.

Gelas kimia 250 ml

2.

Pinset

3.

Timbangan

4.

Pisau

5.

Penggaris

6.

Umbi kentang

7.

200 ml larutan garam dapur

10%

8.

Jam tangan/stop watch.

Cara Kerja

1.

Kupaslah umbi kentang lalu potong-potong bentuk dadu dengan

ukuran tertentu, misalnya 2 cm x 2 cm x 2 cm.

2.

Timbang dan catat berapa gram beratnya.

3.

Rendam potongan kentang ke dalam larutan garam selama

sepuluh menit.

4.

Setelah sepuluh menit angkat potongan umbi kentang dan

keringkan larutan garam yang masih menempel dengan tisu lalu

timbang kembali dan catat beratnya.

Pertanyaan

1.

Bandingkan berat umbi kentang sebelum dan sesudah direndam,

mana yang lebih berat? Amati pula keadaan fisik kentang sebelum

dan sesudah direndam adakah perubahan yang terjadi? Mengapa

demikian?

Sel

11

2.

Cicipi umbi kentang yang telah direndam dengan larutan garam

bagaimana rasanya. Menurut pendapatmu proses apa yang

terjadi? Jelaskan.

3.

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, apakah perbedaan

osmosis dan difusi? Jelaskan.

Tugas: Untuk kegiatan yang sama lakukan pada sel kelompok hidup

seperti:

Daun hydrilla/daun Rhoeodiscolor

Ameba/paramaecium

f. Transpor Aktif

Difusi dan osmosis merupakan

sistem transpor pasif, tidak memer-

lukan energi. Proses itu berlangsung

apabila ada perbedaan konsentrasi di

luar dan di dalam sel. Transpor aktif

merupakan transpor yang memer-

lukan energi untuk mengeluarkan

atau memasukkan molekul atau ion-

ion melalui membran, molekul-

molekul berpindah dari konsentrasi

rendah ke konsentrasi tinggi (ke arah

yang berlawanan). Berbeda dengan

difusi yang dapat berjalan dua arah,

transpor aktif merupakan gerakan

satu arah dan dipengaruhi oleh

muatan listrik di dalam dan di luar

sel. Perhatikan Gambar 1.7.

Secara terperinci, transpor aktif

adalah sebagai berikut.

1.

Dari konsentrasi rendah ke

konsentrasi tinggi.

2.

Melalui membran plasma.

3.

Memerlukan molekul peng–

angkut (protein pengangkut).

4.

Memerlukan energi berupa ATP.

(a)

(b)

(c)

Na

+

Na

+

Na

+

ATPase

P

P

ADP

ATP

Gambar 1.7

Proses transpor aktif pada

membran plasma

Sumber:

Biology

, Barrett

12

Biologi Kelas XI SMA dan MA

(a) Endositosis pada zat padat

(b) Endositosis dan eksositosis pada zat cair/larutan

ausal pinositosis

nukleus

eksositosis

Sumber:

Biology Jilid 1,

Campbell

Gambar 1.8

Eksositosis dan Endositosis

f. Endositosis dan Eksositosis

Endositosis adalah memasukkan zat ke dalam sel, sedangkan eksositosis

mengeluarkan zat ke luar sel. Kedua proses tersebut termasuk ke dalam transpor

aktif. Endositosis dilakukan oleh organisme bersel tunggal dan sel darah putih.

Endositosis yang terjadi pada zat padat disebut Fagositosis, dan endositosis

yang terjadi pada larutan disebut Pinositosis. Contoh fagositosis, misalnya sel

darah putih memakan protein asing (kuman penyakit) atau ameba yang

memakan bakteri. Zat-zat yang dimakan dimasukkan ke dalam vakuola

makanan. Eksositosis dapat dijumpai pada proses sekresi zat oleh sel-sel

kelenjar. Contohnya sekresi enzim pencerna ke dalam usus. Sekret (zat yang

dikeluarkan) biasanya terbungkus dalam kantung membran atau vakuola.

Kantung-kantung itu menuju ke tepi sel, terbuka dan keluarlah sekretnya. Agar

lebih mengerti pelajari Gambar 1.8.

Tugas1.2

Bagaimanakah cara hewan bersel tunggal (ameba/paramaeciumn)

mengambil makanan dan mengeluarkan sisa makanan dari tubuhnya?

Saran: Baca buku sumber Biologi SMA Jilid I kelas X, tentang Protista.

3. Organel

Organel atau organ kecil di dalam merupakan suatu struktur yang

memiliki membran pemisah terhadap matriks di sekelilingnya. Tiap-tiap

organel memiliki fungsi yang khas agar keteraturan dan keutuhan di dalam

sel tetap terpelihara.

Sel

13

Gambar 1.9

Retikulum endoplasma

RE kasar

RE halus

ribosom

sistem

ruang

sisternal

selubung

nukleus

RE kasar

RE halus

a. Nukleus

Nukleus atau inti sel merupakan organel yang terbesar di dalam sel,

terdapat di semua sel eukariotik (sel yang materi intinya terbungkus

membran). Pada umumnya sel mengandung satu nukleus, tetapi pada

beberapa organisme ada yang lebih dari satu. Bentuk inti sel biasanya bulat,

lonjong atau tidak beraturan, dengan garis tengah

±

10 nm dan panjang

±

20 nm,

terletak di sekitar bagian tengah sel.

Nukleus dibungkus oleh dua lapis membran lipoprotein yang masing-

masing dipisahkan oleh celah sebesar 20 - 30 nm. Membran luar yang

berbatasan dengan sitoplasma berhubungan langsung dengan retikulum

endoplasma dan akhirnya ke membran plasma. Pada membran inti terdapat

pori-pori yang memungkinkan pertukaran zat antara nukleus dan sitoplasma,

misalnya RNA dan protein.

Matriks di dalam nukleus disebut nukleoplasma, di dalamnya

terkandung berbagai macam enzim, protein, kromosom, dan nukleolus (anak

inti). Komponen utama penyusun kromosom ialah protein dasar yang disebut

histon dan DNA (asam dioksi ribonukleat). DNA merupakan substansi

genetika yang mampu melakukan replikasi (mengganda) pada saat sel

berkembang biak (membelah diri). Pada saat sel tidak sedang membelah,

kromosom tampak seperti benang-benang halus yang panjang dan disebut

kromatin. Jumlah kromosom pada sel berbagai spesies bervariasi, tetapi

jumlah tersebut cenderung tetap pada setiap spesies. Nukleolus (anak inti)

berbentuk bulat, terdapat di dalam nukleoplasma dan hanya tampak setelah

berakhirnya proses pembelahan sel. Nukleolus mempunyai peran dalam

sintesis RNA, ribosom yang akan dikeluarkan dari inti ke sitoplasma.

b. Retikulum Endoplasma

Retikulum endoplasma (RE)

tersusun atas tumpukan kantung

(rongga) dari membran yang sejajar

dan membentuk suatu sistem yang

tersebar seperti jala di seluruh bagian

sitoplasma. Struktur membrannya

sama dengan membran plasma yang

membentuk tubula (saluran), sister-

nae (rongga pipih), dan vesikula

(gelembung). Agar kamu lebih

memahami struktur retikulum

endoplasma pelajari Gambar 1.9.

Sumber:

Biology Jilid 1,

Campbell

14

Biologi Kelas XI SMA dan MA

Ruang-ruang yang terbentuk di antara membran yang sejajar menyebab-

kan sistem RE tampak seperti saluran-saluran rumit dan pada beberapa bagian

berhubungan dengan membran plasma atau membran nukleus. Retikulum

endoplasma dibedakan atas:

1)

Retikulum Endoplasma kasar (RE kasar), adalah retikulum endoplasma

yang pada permukaan membrannya menempel sejumlah ribosom, yaitu

suatu organel yang berperan pada sintesis protein. Protein hasil sintesis

ribosom masuk ke sisterna dan ditranspor (melalui RE kasar) ke organel

lain, misalnya badan golgi.

2)

Retikulum Endoplasma halus (RE halus), pada permukaan membrannya

tidak ditempeli ribosom dan berperan pada sintesis lemak dan steroid.

Hasil sintesis tersebut selanjutnya disekresikan ke dalam retikulum

endoplasma untuk diangkut ke bagian-bagian sel lainnya, misalnya ke

badan Golgi, vakuola atau dikeluarkan dari sel secara eksositosis.

Retikulum Endoplasma hanya ditemukan pada sel eukariotik baik sel

hewan maupun sel tumbuhan.

c. Ribosom

Ribosom merupakan organel berbentuk bulat yang tersusun atas

nukleoprotein, yaitu senyawa protein dengan RNA. Pada sel prokariotik

ribosom berukuran

±

20 nm, tetapi pada sel eukariotik ukurannya lebih kecil.

Sebagian ribosom melekat pada membran retikulum endoplasma membentuk

kelompok-kelompok yang disebut polisom, selebihnya tersebar di dalam

sitosol, bahkan dijumpai pada organel lain seperti mitokondria dan kloroplas

pada sel tumbuhan. Telah dikemukakan di atas bahwa ribosom berperan pada

sintesis protein.

d. Badan Mikro

Badan mikro merupakan organel berbentuk bulat, tersusun atas selapis

membran, tidak memiliki struktur dalam dengan diameter 0,5-1,5 nm. Badan

mikro merupakan organel yang dihasilkan dari retikulum endoplasma. Badan

mikro dibedakan menjadi dua, yaitu peroksisom dan glioksisom.

1) Peroksisom merupakan organel yang ditemukan pada jaringan

fotosintesis tumbuhan (kloroplas), sedangkan pada hewan banyak

dijumpai pada sel-sel hati dan ginjal. Peroksisom menghasilkan beberapa

enzim metabolisme a – l. Enzim asam glikolat oksidasi yang berperan

pada proses oksidasi glikolat menjadi asam glioksilat dan H

2

O

2

yang

merupakan salah satu rangkaian proses fotorespirasi pada tumbuhan.

Hidrogen peroksida (H

2

O

2

) dihasilkan dari beberapa reaksi biokimia di

dalam sel tumbuhan ataupun sel hewan yang bersifat racun. Selanjutnya,

akan diuraikan oleh enzim katalase yang juga terdapat di dalam

peroksisom menjadi senyawa yang tidak beracun.

Sel

15

KEGIATAN 1.2

Enzim Katalase

Tujuan: Mengamati kerja Enzim katalase

Alat dan Bahan

1.

Tabung reaksi

2.

Pipet tetes

3.

Gabus penutup tabung reaksi

4.

Larutan H

2

O

2

10%

5.

1 buah hati ayam segar yang telah dicincang halus dan tambahkan

±

50 ml air atau sayuran hijau (bayam/kangkung).

Cara Kerja

1.

Masukkan 10 tetes larutan H

2

O

2

ke dalam tabung reaksi dengan

hati-hati, lalu tutup dengan gabus.

2.

Teteskan 5 tetes hati ayam ke dalam tabung reaksi yang berisi

larutan H

2

O

2

3.

Amati perubahan apa yang terjadi?

a.

Adakah gelembung-gelembung gas yang dihasilkan?

b.

Menurut pendapatmu gas apakah itu? Bagaimana mem-

buktikannya? Diskusikan dengan temanmu.

2)

Glioksisom, menghasilkan enzim yang berfungsi untuk menguraikan

molekul lemak menjadi karbohidrat selama perkecambahan, dalam reaksi

ini pun dihasilkan H

2

O

2

yang kelak akan diuraikan oleh enzim katalase.

Kerja enzim katalase sangat cepat sekali, hal ini dapat ditunjukkan dengan

meneteskan H

2

O

2

pada hati segar.

e. Badan Golgi

Badan golgi ditemukan oleh Camillio Golgi pada tahun 1898. Tersusun

atas tumpukan kantung-kantung pipih (sisterna) dan di bagian tepinya

terdapat gelembung (vesikula). Badan golgi tersebar pada seluruh

sitoplasma, berukuran panjang 1 – 3

μ

dan lebar 0,5

μ

, pada sel-sel kelenjar

dan sel saraf ukurannya relatif besar dibandingkan dengan yang terdapat

pada sel-sel otak. Gelembung (vesikula) dari badan golgi dapat lepas dan

bergerak ke permukaan sel untuk menyekresikan isinya ke luar sel.

Perhatikan Gambar 1.10.

16

Biologi Kelas XI SMA dan MA

Badan golg

i

pada sel hewan menghas

i

lkan enz

i

m pencernaan dar

i

kelen

j

ar-kelen

j

ar pencernaan, organel

i

n

i

j

uga meny

i

ntes

i

s pol

i

sakar

i

da

tertentu yang akan d

i

tambahkan pada prote

i

n yang berasal dar

i

r

i

bosom,

membentuk gl

i

koprote

i

n berupa mus

i

n (lend

i

r)

.

Pada sel tumbuhan, badan golg

i

ber

i

s

i

pol

i

sakar

i

da dan prote

i

n untuk

membentuk d

i

nd

i

ng sel, d

i

samp

i

ng

i

tu

j

uga menghas

i

lkan lend

i

r, m

i

salnya

untuk melumas

i

u

j

ung akar pada waktu menembus tanah

.

Lend

i

r, l

i

l

i

n pada

tanaman perca (karet), dan sekres

i

yang bers

i

fat lengket d

i

has

i

lkan oleh badan

golg

i

, bahkan

j

uga kadang-kadang berperan dalam transpor lemak

.

Pada

tumbuhan, badan golg

i

d

i

sebut d

i

kt

i

osom

.

f. Lisosom

L

i

sosom merupakan organel yang sangat kec

i

l d

i

band

i

ngkan dengan

organel-organel la

i

n

.

Umumnya berukuran 0,2 – 0,5

μ

m

.

L

i

sosom d

i

has

i

lkan

oleh badan golg

i

(berasal dar

i

ves

i

kula badan golg

i

yang lepas) dan tersebar

d

i

s

i

toplasma dalam

j

umlah besar

.

L

i

sosom terdapat hamp

i

r pada semua

sel eukar

i

ot

i

k

.

D

i

dalam l

i

sosom terdapat bermacam-macam enz

i

m h

i

drol

i

t

i

k, sepert

i

protease, l

i

pase, dan fosfatase yang berperan d

i

dalam pencernaan

i

ntraseluler,

sebaga

i

pengura

i

berbaga

i

substans

i

d

i

dalam sel

.

Substans

i

tersebut sebag

i

an

berasal dar

i

luar, sepert

i

pol

i

sakar

i

da, lemak, dan prote

i

n, termasuk

j

uga

bakter

i

yang d

i

tangkap secara fagos

i

tos

i

s

.

Secara r

i

ngkas, fungs

i

l

i

sosom

adalah sebaga

i

ber

i

kut

.

1)

Mencerna substans

i

yang d

i

amb

i

l secara endos

i

tos

i

s, m

i

salnya pada sel

darah put

i

h yang memakan bakter

i.

2)

Autofagos

i

t, suatu proses peleburan struktur-struktur yang t

i

dak

d

i

kehendak

i

d

i

dalam sel, m

i

salnya menghancurkan organel la

i

n yang

sudah t

i

dak berfungs

i

lag

i.

Gambar 1.10

Badan golgi

vesikula

Sumber:

Biology,

Barrett

sisterna

vesikula

Sel

17

3)

Eksos

i

tos

i

s

.

4)

Autol

i

s

i

s, ya

i

tu penghancuran d

i

r

i

sel dengan cara membebaskan semua

i

s

i

l

i

sosom dalam sel, m

i

salnya penghancuran ekor pada kecebong pada

waktu meng

i

n

j

ak dewasa dengan cara menyerap kembal

i

ekornya

.

g. Mitokondria

M

i

tokondr

i

a berbentuk bulat,

oval atau batang dengan d

i

ameter

0,5-0,1

μ

m dan pan

j

ang 1-4

μ

m

.

Terdapat pada semua sel eukar

i

ot

i

k

aerob dan

j

umlahnya bervar

i

as

i.

Pada sel yang akt

i

v

i

tasnya t

i

ngg

i

,

sepert

i

sel saraf, sel otak, sel hat

i

,

dan sel spermatozo

i

d terdapat

ratusan bahkan r

i

buan m

i

tokondr

i

a

.

Perhat

i

kan Gambar 1

.

11 (a) dan (b)

.

M

i

tokondr

i

a mem

i

l

i

k

i

dua lap

i

s

membran yang terp

i

sah, struktur

membran luar m

i

r

i

p dengan mem–

bran plasma

.

Membran dalam mem

i

-

l

i

k

i

l

i

patan-l

i

patan ke arah dalam

yang d

i

sebut

krista

.

Dengan adanya

kr

i

sta, permukaan membran dalam

men

j

ad

i

leb

i

h luas seh

i

ngga pr

oses

resp

i

ras

i

sel semak

i

n efekt

i

f

.

Proses

resp

i

ras

i

ter

j

ad

i

d

i

dalam kr

i

sta dan

matr

i

ks

.

D

i

dalam matr

i

ks terdapat

DNA, RNA, r

i

bosom, serta ber-

macam-macam enz

i

m yang mengen-

dal

i

kan tahap-tahap reaks

i

resp

i

ras

i

sel

.

Reaks

i

resp

i

ras

i

yang berlang-

sung d

i

dalam m

i

tokondr

i

a adalah

dekarboks

i

las

i

oks

i

dat

i

f daur Krebs

ber

i

kut transfer elektron

.

h. Mikrotubulus

M

i

krotubulus terdapat pada sel hewan dan sel tumbuhan, berbentuk s

i

l

i

nder

atau tabung dan t

i

dak bercabang-cabang

.

Pan

j

angnya mencapa

i

beberapa

m

i

krometer dengan d

i

ameter luar

±

25

μ

m dan d

i

ameter dalam 12

μ

m

.

M

i

krotubulus tersusun atas molekul-molekul prote

i

n tubul

i

n yang terangka

i

dalam susunan hel

i

ks (terp

i

l

i

n) membentuk d

i

nd

i

ng s

i

l

i

nder berongga

.

(a)

Gambar 1.11

(a) Mitokondria pada epididimis tikus

(b) Struktur mitokondria

(b)

krista

membran dalam

membran luar

matriks

Sumber:

Biology,

Barrett

18

Biologi Kelas XI SMA dan MA

Gambar 1.12

(a) Penampang sentriol

(b) Penampang melintang sentriol

(c) Struktur mitokondria

(a)

mikrotubulus

(b)

Sumber:

Biology,

Barrett

mikrotubulus

tubulin

(c)

j. Sentrosom

Sentrosom hanya d

i

m

i

l

i

k

i

oleh sel hewan dan berperan pada proses

pembelahan sel, ya

i

tu mengatur gerakan kromosom

.

Organel

i

n

i

terd

i

r

i

atas

dua sentr

i

ol dan d

i

l

i

put

i

oleh s

i

toplasma yang d

i

sebut sentrosfer

.

Sentr

i

ol

berbentuk s

i

l

i

nder dengan d

i

ameter

±

0,2

μ

m yang tersusun atas m

i

krotubula

.

Gambar 1.13

Mikrofilamen pada tikus

Sumber:

The Study of Biology

, Baker

Organel

i

n

i

bers

i

fat kaku, dan berperan sebaga

i

kerangka sel (s

i

to skeleton)

yang mampu memel

i

hara bentuk sel agar tetap

.

Fungs

i

m

i

krotubulus yang

la

i

n adalah membantu transportas

i

zat, merupakan komponen utama

penyusun s

i

l

i

a, flagel, sentr

i

ol serta benang-benang sp

i

ndel selama

berlangsungnya pembelahan sel, perhat

i

kan Gambar 1

.

12

.

i. Mikrofilamen

M

i

krof

i

lamen merupakan benang-benang halus dengan d

i

ameter berk

i

sar

antara 5-7

μ

m

.

Benang-benang

i

n

i

tersusun atas prote

i

n akt

i

n dan prote

i

n

myos

i

n dalam

j

umlah kec

i

l

.

M

i

krof

i

lamen mempunya

i

peran sebaga

i

rangka

sel (s

i

to skeleton) dan berperan dalam proses endos

i

tos

i

s dan eksos

i

tos

i

s

.

Sela

i

n

i

tu, m

i

krof

i

lamen mem

i

l

i

k

i

peranan pent

i

ng pada kontraks

i

otot

.

Pada

Gambar 1

.

13 dapat kamu l

i

hat m

i

krof

i

lamen pada t

i

kus

.

Sel

19

Sentr

i

ol terletak dekat

i

nt

i

sel

.

Pada waktu sel sedang membelah sentr

i

ol

berdupl

i

kas

i

seh

i

ngga terbentuk 2 pasang

.

Selan

j

utnya t

i

ap pasangan sal

i

ng

mem

i

sahkan d

i

r

i

menu

j

u ke kutub berlawanan dan membentuk benang-

benang sp

i

ndel

.

Apakah Sel Induk Embrio Itu?

Sel

i

nduk yang belum terd

i

ferens

i

as

i

dan sarat potens

i

, belum d

i

bag

i

men

j

ad

i

sel-sel khusus yang membentuk bag

i

an tubuh tertentu mampu

mengawal

i

era baru b

i

dang med

i

s, menyembuhkan penyak

i

t memat

i

kan

dengan

j

ar

i

ngan dan organ yang d

i

buat khusus

.

Sel

i

nduk embr

i

o yang d

i

paka

i

penel

i

t

i

an d

i

amb

i

l dar

i

embr

i

o has

i

l

pembuahan

i

n v

i

tr

o

.

Dewasa

i

n

i

para

i

lmuwan tengah berupaya mendapat

sel dar

i

embr

i

o yang d

i

has

i

lkan klon

i

ng the raput

i

k, dengan

i

nt

i

sel,

m

i

salnya dar

i

sel kul

i

t, yang d

i

masukkan ke sel telur yang d

i

h

i

langkan

i

nt

i

nya

.

Setelah l

i

ma har

i

, massa sel embr

i

beserta

±

40 sel

i

nduk ke cawan

yang d

i

alas

i

sel yang akan memel

i

hara (sel yang d

ii

ng

i

nkan) pertumbuhan

sel

i

nduk

.

Saat sel berkembang b

i

ak d

i

p

i

ndahkan, lalu d

i

p

i

ndahkan ke

cawan pemb

i

akan yang baru

.

Setelah beberapa bulan sel

i

nduk semula

telah tumbuh men

j

ad

i

j

utaan sel dan d

i

sebut galur sel

i

nduk embr

i

o yang

mampu ber

eproduks

i

tanpa akh

i

r

.

Kemampuan sel

i

nduk embr

i

o berkembang men

j

ad

i

beragam t

i

pe

sel d

i

sebut

pluri potensi

, sel-sel tersebut dapat d

i

cangkokkan pada

j

ar

i

ngan

atau organ yang rusak untuk penyembuhan

.

Sumber:

National Geografic

Juli 2005

B. Sel Tumbuhan dan Sel Hewan

Sel-sel dalam tubuh makhluk h

i

dup mem

i

l

i

k

i

beberapa perbedaan

.

Sel

tumbuhan berbeda dengan sel hewan

.

Sepert

i

sel hewan, sel tumbuhan

d

i

kel

i

l

i

ng

i

oleh membran plasma dan mengandung nukleus, r

i

bosom, RE,

badan golg

i

, m

i

tokondr

i

a, peroks

i

som, m

i

krof

i

lamen, dan m

i

krotubula

.

I N F O B I O L O G I

20

Biologi Kelas XI SMA dan MA

KEGIATAN 1.3

Sel Tumbuhan dan Sel Hewan

Tu

j

uan

:

Mengamat

i

susunan sel tumbuhan dan sel hewan

Alat dan Bahan

1

.

M

i

kroskop

2

.

Kaca benda

3

.

Kaca penutup

4

.

P

i

pet tetes

5

.

Skalpel/cutter

6

.

P

i

nset

7

.

Cotton bud

8

.

Bawang merah yang segar

9

.

Met

i

len b

i

ru sebaga

i

pewarna

Cara Kerja

A

.

Sel tumbuhan

1

.

Buatlah preparat/sed

i

aan dar

i

ep

i

derm

i

s umb

i

bawang

merah

.

2

.

Warna

i

lah dengan met

i

len b

i

ru agar dapat membedakan

bag

i

an-bag

i

annya dengan

j

elas, amat

i

d

i

bawah m

i

kroskop

3

.

Gambarlah dua atau t

i

ga sel, dan tul

i

skan nama-nama

bag

i

annya dengan

j

elas, amat

i

d

i

bawah m

i

kr

oskop

.

Agar leb

i

h

j

elas s

i

mak gambar ber

i

kut

.

1. Sayat sedikit

kulit bawang

2. Gunakan ujung kuku

untuk melepas lapisan

tapis kulit bawang

3. Letakkan lapisan

tipis di atas kaca

objek dan tetesi air

4. Tutup dengan

cover glass

Sumber:

Biology for You

Sel

21

B

.

Sel hewan

1

.

Buatlah preparat/sed

i

aan dar

i

ep

i

tel rongga mulut dengan

mengeruk bag

i

an dalam p

i

p

i

dengan hat

i

-hat

i.

2

.

Lakukan pewarnaan dengan met

i

len b

i

ru sepert

i

yang

d

i

lakukan pada sel tumbuhan

3

.

Amat

i

d

i

bawah m

i

kroskop

4

.

Gambarlah dan tul

i

skan nama-nama bag

i

annya

Agar leb

i

h

j

elas s

i

mak gambar ber

i

kut

.

Pertanyaan

Berdasarkan has

i

l pengamatanmu, apa perbedaan sel tumbuhan

dengan sel hewan

?

Buat laporannya

.

2. Tetesi 2 tetes

metilen biru

cotton

bud

1. Goreskan

cotton bud

di atas kaca

objek

3. Tutup dengan cover glass

Sumber:

Biology for You

22

Biologi Kelas XI SMA dan MA

1. Sel Tumbuhan

Sel tumbuhan mem

i

l

i

k

i

organel-organel tertentu yang t

i

dak d

i

m

i

l

i

k

i

oleh

sel hewan, sepert

i

d

i

nd

i

ng sel dan plast

i

da

.

a. Dinding Sel

Sela

i

n membran plasma, sel tumbuhan mem

i

l

i

k

i

d

i

nd

i

ng sel yang terletak

d

i

luar selaput plasma

.

D

i

nd

i

ng sel d

i

bedakan atas d

i

nd

i

ng sel pr

i

mer dan

d

i

nd

i

ng sel sekunder

.

D

i

nd

i

ng sel pr

i

mer tersusun atas selulosa, hem

i

selulosa,

pekt

i

n serta beberapa senyawa la

i

nnya

.

Molekul-molekul selulosa membentuk

m

i

krof

i

br

i

l, ya

i

tu serat-serat pan

j

ang dan mem

i

l

i

k

i

daya regang sangat kuat

.

Sel-sel muda yang sedang tumbuh hanya mem

i

l

i

k

i

d

i

nd

i

ng pr

i

mer

.

D

i

nd

i

ng sel sekunder hanya d

i

m

i

l

i

k

i

oleh sel-sel dewasa, yang terletak d

i

antara d

i

nd

i

ng pr

i

mer dan membran plasma

.

D

i

nd

i

ng

i

n

i

d

i

has

i

lkan oleh

pr

otoplasma setelah sel t

i

dak bertambah besar lag

i.

Kandungan selulosanya

leb

i

h banyak dan

j

uga mengandung hem

i

selulosa serta l

i

gn

i

n

.

Bahan-bahan

tersebut menyebabkan d

i

nd

i

ng sel sekunder leb

i

h tebal dan kaku dar

i

pada

d

i

nd

i

ng sel pr

i

mer

.

D

i

antara d

i

nd

i

ng-d

i

nd

i

ng sel yang berdekatan, terdapat lamela tengah

yang terd

i

r

i

atas magnes

i

um dan kals

i

um yang berupa gelat

i

n

.

Antara dua

d

i

nd

i

ng yang berdekatan (tetangga) terdapat hubungan benang-benang plasma

melalu

i

lubang yang sangat kec

i

l (noktah) yang d

i

sebut plasmodesmata

.

b. Plastida

Plast

i

da merupakan organel yang hanya d

i

m

i

l

i

k

i

oleh sel tumbuhan

.

Te r d

i

r

i

atas dua lap

i

s membran, d

i

dalamnya mengandung DNA, r

i

bosom,

beberapa

j

en

i

s prote

i

n, se

j

umlah enz

i

m dan p

i

gmen yang d

i

temukan pada

plast

i

da tertentu

.

Plast

i

da ada bermacam-macam, ya

i

tu

:

1)

leukoplas adalah plast

i

da yang t

i

dak berwarna;

2)

am

i

loplas, plast

i

da yang ber

i

s

i

am

i

lum;

3)

aleuroplas, plast

i

da yang ber

i

s

i

prote

i

n;

4)

ela

i

oplas, plast

i

da yang ber

i

s

i

lemak;

5)

kromoplas, plast

i

da yang mengandung p

i

gmen sela

i

n klorof

i

l, sepert

i

p

i

gmen merah,

ji

ngga, dan kun

i

ng;

6)

kloroplas adalah plast

i

da yang mengandung klorof

i

l

.

Klor

oplas merupakan salah satu

j

en

i

s plast

i

da, ya

i

tu organel yang

terbungkus oleh dua lap

i

s membran

.

Mengandung p

i

gmen klorof

i

l atau zat

h

ij

au daun, karoten yang member

i

kan warna

ji

ngga, dan xantof

i

l untuk warna

kun

i

ng

.

Kloroplas berbentuk cakram dengan d

i

ameter dan ketebalan 2 – 4

μ

m

.

Organel

i

n

i

terdapat pada sel-sel fotos

i

ntes

i

s tumbuhan dan beberapa

j

en

i

s

Sel

23

alga

.

D

i

sebelah dalam membran terdapat granum, ya

i

tu tumpukan kantung-

kantung yang mas

i

ng-mas

i

ng ber

i

s

i

p

i

gmen klorof

i

l, karoteno

i

d, prote

i

n, dan

lemak

.

Set

i

ap kantung d

i

sebut t

i

lako

i

d dan ada d

i

antaranya kantung p

i

p

i

h,

yang menghubungkan grana yang satu dengan grana yang la

i

n

.

Seluruh grana

terbenam d

i

dalam stroma, ya

i

tu matr

i

ks dasar yang transparan dan banyak

mengandung enz

i

m penyusun karboh

i

drat, DNA, RNA, dan r

i

bosom

.

Agar

kamu leb

i

h memaham

i

struktur kloroplas pela

j

ar

i

Gambar 1

.

13 ber

i

kut

.

Gambar 1.13

Kloroplas

tilakoid

stroma lamela

grana

stroma

membran dalam

stroma lamela

tilakoid lumena

ruang intermembran

grana lamela

tilakoid

Sumber:

Biology,

Barret

c. Vakuola

Vakuola pada sel tumbuhan d

i

batas

i

oleh selap

i

s membran yang d

i

sebut

tonoplas, yang berasal dar

i

ret

i

kulum endoplasma dan berperan mengatur

transportas

i

zat yang keluar masuk vakuola

.

Sel dewasa umumnya mem

i

l

i

k

i

satu vakuola yang besar dan terletak d

i

bag

i

an tengah (vakuola sentral),

sedangkan pada sel muda terdapat beberapa vakuola kec

i

l

.

Vakuola tum-

buhan berfungs

i

untuk meny

i

mpan bahan-bahan has

i

l s

i

ntes

i

s ataupun s

i

sa

metabol

i

sme, antara la

i

n garam m

i

neral, karboh

i

drat, asam am

i

no, alkalo

i

d,

dan antos

i

an

i

n yang menentukan warna bunga

.

Vakuola pada sel hewan leb

i

h kec

i

l dan t

i

dak d

i

lengkap

i

tonoplas

.

Pada

beberapa protozoa terdapat vakuola makanan yang mengandung enz

i

m-

enz

i

m pencerna

i

ntraseluler,

j

uga terdapat vakuola kontrakt

i

l yang berfungs

i

sebaga

i

osmoregulator, ya

i

tu mengatur konsentras

i

ca

i

ran sel

.

24

Biologi Kelas XI SMA dan MA

nukleous

poliribosom

ribosom

retikulum endoplasmik kasar

membran protein

membran plasma

retikulum endoplasma halus

matrik ekstraselular

sitoplasma

nukleus

membran inti

kompleks golgi

lisosom

vesikel

Gambar 1.15

Sel hewan

poliribosom

ribosom

retikulum endoplasma kasar

sitoplasma

retikulum endoplasma halus

vakuola

membran plasma

dinding sel

nukleus

nukleus

membran inti

kompleks golgi

vesikel

lisosom

mikrobodi

kloroplas

mitokondria

plastida

Sumber:

Biology jilid 1,

Campbell

Gambar 1.16

Sel tumbuhan

Sumber:

Biology jilid 1

, Campbell

2. Sel Hewan

Sel hewan umumnya berukuran leb

i

h kec

i

l dar

i

pada sel tumbuhan

.

Pembahasan mengena

i

sel hewan dengan semua organel yang d

i

m

i

l

i

k

i

nya

telah d

i

kemukakan pada awal Bab I

.

3. Perbedaan Sel Tumbuhan dan Sel Hewan

Untuk membedakan sel hewan dar

i

sel tumbuhan, pela

j

ar

i

Gambar 1

.

15

dan Gambar 1

.

16

.

sel hewan

mikrofilamen

sentriol

mitokondrik

sel tumbuhan

Sel

25

Rangkuman

1

.

Sel merupakan un

i

t terkec

i

l dar

i

makhluk h

i

dup

.

2

.

Berdasarkan

j

umlah sel yang menyusunnya, makhluk h

i

dup

d

i

kelompokkan men

j

ad

i

makhluk h

i

dup un

i

seluler dan makhluk

h

i

dup mult

i

seluler

.

3

.

Berdasarkan ada t

i

daknya

i

nt

i

, sel dapat d

i

bedakan men

j

ad

i

sel

prokar

i

ot

i

k dan sel eukar

i

ot

i

k

.

4

.

Sel tersusun atas

:

a

.

Membran sel terd

i

r

i

atas lap

i

san l

i

poprote

i

n (lemak dan

prote

i

n) yang berfungs

i

untuk mel

i

ndung

i

sel (proteks

i

),

mengatur transportas

i

zat,

j

uga sebaga

i

reseptor (pener

i

ma

rangsang)

.

No.

Organel atau Bagian Lainnya

1

.

Nukleus

2

.

Nukleolus

3

.

Membran plasma

4

.

D

i

nd

i

ng sel

5

.

S

i

toplasma

6

.

Ret

i

kulum endoplasma

7

.

L

i

sosom

8

.

Kompleks golg

i

9

.

M

i

tokondr

i

a

10

.

Kloroplas

11

.

R

i

bosom

12

.

Sentrosom

13

.

Tonoplas

14

.

Vakuola Sentral

15

.

Badan M

i

kro

16

.

M

i

krotubulus

17

.

Plasmodesmata

Organisme

Tumbuhan

Hewan

Setelah kamu mempela

j

ar

i

sel hewan dan sel tumbuhan, sal

i

n dan

i

s

i

lah

tabel d

i

bawah

i

n

i.

Ber

i

tanda

pada kolom hewan dan tumbuhan

ji

ka organel

atau bag

i

an la

i

nnya ada

.

26

Biologi Kelas XI SMA dan MA

b

.

S

i

toplasma, berupa kolo

i

d yang dapat berubah dar

i

fase sol

ke fase gel atau sebal

i

knya

.

Tersusun atas a

i

r, garam m

i

ne-

ral, v

i

tam

i

n, asam am

i

no, dan glukosa

.

Berfungs

i

sebaga

i

tempat berlangsungnya metabol

i

sme sel

.

c

.

Organel sel, d

i

antaranya sebaga

i

ber

i

kut

.

1)

Int

i

sel (nukleus), berhubungan dengan membran

plasma melalu

i

ret

i

kulum endoplasma, berbentuk bulat

atau oval

.

Pada umumnya set

i

ap sel mem

i

l

i

k

i

1 buah

i

nt

i

sel

.

D

i

dalam nukleus terdapat nukleoplasma yang

terd

i

r

i

atas benang-benang kromat

i

n dan prote

i

n

.

Nukleus berfungs

i

untuk mengendal

i

kan keh

i

dupan

sel dan mengatur pewar

i

san s

i

fat

.

2)

Ret

i

kulum endoplasma, berbentuk benang yang

tersusun atas tubulus dan s

i

sterna, susunannya sama

dengan membran sel

.

D

i

bedakan men

j

ad

i

re

t

i

kulum

endoplasma granuler (kasar) karena d

i

tempel

i

r

i

bosom

yang berfungs

i

dalam s

i

ntes

i

s prote

i

n dan ret

i

kulum

endoplasma agranuler (halus) yang berfungs

i

untuk

meny

i

ntes

i

s lemak

.

3)

R

i

bosom, terd

i

r

i

atas un

i

t terkec

i

l dan un

i

t terbesar,

tersusun atas prote

i

n dan RNA, r

i

bosom yang me-

nempel pada ret

i

kulum endoplasma berfungs

i

sebaga

i

tempat s

i

ntes

i

s prote

i

n untuk d

i

keluarkan dar

i

sel,

sedangkan yang terdapat pada s

i

toplasma meng-

has

i

lkan prote

i

n untuk sel

i

tu send

i

r

i.

4

.

Badan golg

i

merupakan organel yang menampung prote

i

n yang

d

i

has

i

lkan oleh ret

i

kulum endoplasma granuler, mod

i

f

i

kas

i

,

transpor

, meny

i

mpan atau sekres

i

prote

i

n

.

5

.

M

i

tokondr

i

a, mem

i

l

i

k

i

membran rangkap, membran dalam

membentuk l

i

patan yang d

i

sebut dengan kr

i

sta, ca

i

ran d

i

dalamnya

d

i

sebut dengan matr

i

k

.

M

i

tokondr

i

a berfungs

i

sebaga

i

tempat

ter

j

ad

i

nya resp

i

ras

i

sel

.

6

.

L

i

sosom, berupa kantung kec

i

l, ber

i

s

i

enz

i

m h

i

drol

i

t

i

k, berfungs

i

untuk mencernakan zat yang masuk ke dalam sel

.

7

.

Sentrosom, hanya terdapat pada sel hewan, letaknya dekat dengan

nukleus

.

Sentrosom berfungs

i

untuk menentukan arah pembelahan

sel

.

8

.

M

i

krotubulus merupakan penyusun benang sp

i

ndel, s

i

l

i

a flagel,

dan

j

uga merupakan rangka dar

i

sel

.

Sel

27

Evaluasi Akhir Bab

A. Pilih jawaban yang paling tepat.

1

.

Sel merupakan kesatuan un

i

t struktural pada semua makhluk h

i

dup

.

Hal

i

n

i

mengandung pengert

i

an bahwa

.

.

.

.

A

.

sel bertugas dalam penurunan s

i

fat pada makhluk h

i

dup

B

.

semua keg

i

atan dalam h

i

dup dapat terselenggara karena adanya

protoplasma dalam sel

C

.

sel merupakan penyusunan utama tubuh makhluk h

i

dup

D

.

pertumbuhan pada makhluk h

i

dup d

i

sebabkan karena adanya sel

dalam tubuh

E

.

reproduks

i

pada makhluk h

i

dup d

i

sebabkan kemampuan sel untuk

membelah d

i

r

i

Kata Kunci

Difusi

Organisme multiseluler

Eksositosis

Osmosis

Endositosis

Plastida

Hidrofilik

Protoplasma

Hidrofobik

Retikulum endoplasma

Membran plasma

Ribosom

Mikrofilamen

Sitoplasma

Mitokondria

Vakuola

Organisme uniseluler

9

.

M

i

krof

i

lamen tersusun atas prote

i

n akt

i

fn dan m

i

os

i

n, berfungs

i

dalam gerakan sel, kontraks

i

otot dan gerakan s

i

toplasma

.

10

.

Kloroplas, hanya terdapat pada sel tumbuhan, termasuk plast

i

da

berklorof

i

l dan berfungs

i

untuk fotos

i

ntes

i

s

.

11

.

Vakuola merupakan ruangan dalam sel, tempat cadangan makanan

men

i

mbun s

i

sa metabol

i

sme, meny

i

mpan p

i

gmen, dan m

i

nyak

ats

i

r

i.

28

Biologi Kelas XI SMA dan MA

Untuk soal nomor 2 dan nomor 3 perhat

i

kan bagan struktur sel ber

i

kut

.

2

.

Organel yang bertanggung

j

awab dalam penyed

i

aan energ

i

adalah bag

i

an

yang berlabel

.

.

.

.

A

.

1D

.

4

B

.

2E

.

5

C

.

3

3

.

Bag

i

an sel yang berlabel 2 – 3 – 5 berturut-turut adalah

.

.

.

.

A

.

nukleus, kloroplas, ret

i

kulum endoplasma

B

.

nukleus, kloroplas, badan golg

i

C

.

nukleolus, m

i

tokondr

i

a, badan golg

i

D

.

sentrosom, kloroplas, m

i

tokondr

i

a

E

.

kromosom, kloroplas, badan golg

i

4

.

Pasangan manakah yang benar dar

i

tabel d

i

bawah

i

n

i

Organel

Fungsi

A

.

M

i

tokondr

i

a

Pengatur akt

i

v

i

tas d

i

dalam sel

B

.

V

akuola

Penghas

i

l ant

i

bod

i

C

.

Sentrosoma

Pembelahan sel

D

.

R

i

bosom

Oks

i

das

i

zat makanan

E

.

Badan golg

i

S

i

ntes

i

s prote

i

n

5

.

Organel yang berperan menetral

i

sas

i

Peroks

i

da a

i

r (H

2

O

2

) adalah

.

.

.

.

A

.

Gl

i

oks

i

som

D

.

M

i

krobod

i

B

.

Per

i

oks

i

som

E

.

Badan golg

i

C

.

L

i

sosom

5

6

2

3

4

1

Sel

29

6

.

Bag

i

an sel yang mengatur keluar masuknya zat dar

i

dan ke dalam sel

adalah

.

.

.

.

A

.

s

i

toplasma

D

.

selaput plasma

B

.

m

i

tokondr

i

aE

.

d

i

nd

i

ng sel

C

.i

nt

i

sel

7

.

Fungs

i

utama r

i

bosom d

i

dalam sel adalah

.

.

.

.

A

.

menghas

i

lkan getah pencerna

D

.

menyusun enz

i

m

B

.

mempercepat ter

j

ad

i

nya oks

i

das

i

E

.

tempat penggabungan

C

.

membentuk RNA

beberapa

j

en

i

s asam am

i

no

8

.

Organel sel yang mempunya

i

c

i

r

i

-c

i

r

i

bentuk bulat, d

i

bungkus oleh suatu

membran mengandung enz

i

m pencernaan adalah

.

.

.

.

A

.

badan golg

i

D

.

m

i

tokondr

i

a

B

.

nukleus

E

.

ret

i

kulum endoplasma

C

.

l

i

sosom

9

.

Organel sel yang berperan dalam s

i

ntes

i

s prote

i

n dan transpor berbaga

i

macam substans

i

k

i

m

i

a adalah

.

.

.

.

A

.

r

i

bosom

D

.

m

i

tokondr

i

a

B

.

ret

i

kulum endoplasma

E

.

plasmodesmata

C

.

badan golg

i

10

.

J

i

ka sel darah d

i

tempatkan pada suatu ca

i

ran yang h

i

perton

i

s, gel

i

tu

adalah

.

.

.

.

A

.

pecah keluar

D

.

mengerut

B

.

membulat

E

.i

s

i

nya

C

.

membesar

11

.

Komponen zat yang pent

i

ng untuk membentuk substans

i

dasar

protoplasma adalah

.

.

.

.

A

.

metana h

i

drogen

D

.

karbon

B

.

amon

i

aE

.

atom

C

.

asam am

i

no

12

.

Dua faktor yang berpengaruh terhadap perubahan kolo

i

d s

i

toplasma dar

i

fase gel ke sol atau sebal

i

knya adalah

.

.

.

.

A

.

kelembapan dan kadar a

i

r dalam larutan

B

.

suhu dan kadar a

i

r dalam larutan

C

.

kelembapan dan konsentras

i

larutan

D

.

suhu dan ukuran molekul zat

E

.

gerakan molekul dan konsentras

i

larutan

30

Biologi Kelas XI SMA dan MA

13

.

Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan kolo

i

d dar

i

fase sol ke gel

pada protoplasma adalah

.

.

.

.

A

.

gerak Brown dan d

i

fus

i

B

.

d

i

fus

i

dan osmos

i

s

C

.

suhu dan kadar a

i

r

D

.

suhu dan Tyndall

E

.

gerak Brown dan senyawa organ

i

k

14

.

Membran sel bers

i

fat selekt

i

f permeabel seh

i

ngga dapat berfungs

i

untuk

.

.

.

.

A

.

tempat reaks

i

k

i

m

i

a sepert

i

reaks

i

oks

i

das

i

B

.

pener

i

ma rangsang dar

i

luar sepert

i

hormon

C

.

pembatas antara

i

s

i

sel dengan l

i

ngkungannya

D

.

mel

i

ndung

i

agar

i

s

i

sel t

i

dak keluar

E

.

mengontr

ol transportas

i

zat keluar dan ke dalam sel

15

.

Pengangkutan secara akt

i

f adalah

.

.

.

.

A

.

Gerakan molekul dar

i

konsentras

i

t

i

ngg

i

ke konsentras

i

yang leb

i

h

rendah

B

.

Gerakan a

i

r dar

i

konsentras

i

yang rendah ke konsentras

i

yang t

i

ngg

i

C

.

Pengangkutan a

i

r yang masuk ke dalam sel dan merupakan gerakan

dua darah

D

.

Pengangkutan yang t

i

dak memerlukan energ

i

dengan gerakan bolak-

bal

i

k

E

.

Pengangkutan yang memerlukan energ

i

dan merupakan gerakan

satu arah

B. Jawab pertanyaan berikut dengan benar.

1

.

Jelaskan tentang struktur dan fungs

i:

a

.

m

i

tokondr

i

a

b

.

kompleks golg

i

2

.

Apakah peranan r

i

bosom dan ret

i

kulum endoplasma

?

3

.

Struktur-struktur apakah yang terdapat pada

i

nt

i

sel

?

Jelaskan fungs

i

nya

mas

i

ng-mas

i

ng!

4

.

Buatlah d

i

agram yang menggambarkan kloroplas ber

i

kut nama-nama

bag

i

annya

.

5

.

Jelaskan perbedaan antara

:

a

.

membran plasma dan d

i

nd

i

ng sel

.

b

.

sel tumbuhan dan sel hewan

.